MANUSIA sering bertanya-tanya mengenai waktu kiamat. Mereka melontarkan pertanyaan kepada Rasulullah saw, dan datanglah jawaban dari Zat yang menurunkan Al-Qur’an bahwa sesungguhnya kiamat itu adalah hal yang gaib, dan waktu terjadinya hari kiamat adalah salah satu ilmu khas Allah. Firman Allah :
Manusia bertanya kepadamu mengenai hari kebangkitan. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kebangkitan itu hanya di sisi Allah.” Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari kebangkitan itu sudah dekat waktunya.
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan : Kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut akan (hari kebangkitan).”
Pengetahuan semacam ini tak diketahui oleh malaikat dan nabi. Karena itu, Rasulullah saw menjawab saat Jibril bertanya kepadanya mengenai hari kiamat, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari si penanya.”
Jadi, upaya membahas masalah ini dan menduga kiamat akan terjadi pada tahun tertentu secara pasti berarti membuat dusta atas nama Allah tanpa pengetahuan.
Orang yang melibatkan diri dalam masalah ini menyalahi manhaj (jalan) qurani dan nabawi yang membimbing manusia untuk meninggalkan pembahasan masalah kiamat, serta mengajak manusia untuk mempersiapkan diri menyongsong kiamat dengan iman dan amal saleh.
Orang-orang yang meneliti masalah kaiamat menduga bahwa mereka dapat mengetahui apa yang tidak diketahui Rasulullah SAW dan jibril. Penulis mengatakan kepada mereka : seyoganya kalian meneladani Rasulullah SAW, sahabat dan para ulama sepanjang sejarah. Jikalau dalam pengatahuan kapan terjadinya kiamat terdapat kemaslahatan dan kebaikan bagi manusia, Allah tentu akan menginformasikannya kepada manusia. Tetapi, Allah tidak melakukannya, dan di situlah letak kemaslahatan bagi manusia.
Seyogyanya juga generasi mendatang mengambil pelajaran dari genarasi sebelumnya. Sebagian generasi masa lampau menyibukkan diri dalam masalah kiamat. Mereka menentukan waktu tertentu terhadap kiamat atau sebagian tanda-tanda yang menunjukkan waktu kiamat telah dekat. Lalu saat waktu tersebut tiba, tidak terjadi sesuatu apapun, baik kiamat atau tanda kiamat.
Di antara mereka ini adalah ath-Thabari, semoga Allah mengampuninya. Beliau menyimpulkan dari beberapa nas bahwa dunia akan berakhir setelah lima ratus tahun dari masa Nabi. [Sumber: "Ensiklopedia" Kiamat, Karangan: Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, Penerbit Serambi]